Monday, July 1, 2013

contoh bab III penelitian tindakan kelas


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.    TUJUAN OPERASIONAL
Tujuan operasional penelitian ini adalah meningkatkan hasil Belajar Fisika Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) di kelas X SMA Negeri 21 jakarta

B.     JADWAL PENELITIAN
1.      Waktu dan Tempat
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMAN 21 jakarta yang beralamat di jalan pemuda Jakarta timur. Adapun waktu pelaksanaannya dalah pada semester ganjil bulan Agustus  September 2013. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah dan silabus pembelajaran mata pelajaran Fisika kelas X semester ganjil.
2.      Tahapan Pelaksanaan



Proses pelaksanaan program meliputi beberapa kegiatan, yaitu:
Tabel. 1
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
No.
Kegiatan
Agustus
Sept
    1
    2
    3
    4
    5
    1
    2
1
PERSIAPAN
a)      Observasi
b)      Penentuan Objek
c)      Persiapan Instrumen
d)     Perangkat Pembelajaran

x
x



x
x







2
PELAKSANAAN
a)      Persiapan kelas
b)      Pelaksanaan Pembelajaran
c)      Refleksi
d)     Pembelajaran Lanjutan
e)      Analisis Data
f)       Evaluasi kinerja Hasil Pembelajaran
g)      Penyusunan Draft laporan atau Seminar
h)      Penyusunan laporan Akhir




x
x
x
x




x




x
x
x

x

x




x
x
x

x

x




x
x
x

x

x

C.    KARAKTERISTIK SUBJEK PENELITIAN
Subyek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas X SMA N 21 Jakarta tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang, terdiri dari 15 laki-laki dan 20 perempuan.

D.    METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian tindakan kelas yang digunakan adalah model Kurt Lewin. Model Kurt Lewin merupakan model dasar yang kemudian dikembangkan oleh ahli-ahli lain. Penelitian tindakan, menurut Kurt Lewin, terdiri dari empat komponen kegiatan yang dipandang sebagai satu siklus, yaitu: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Digambarkan dalam sebuah bagan, model ini tampak sebagai berikut.
 REFLECTING
ACTING
OBSERVING
 PLANNING
                                                              

                     
                              

                                                                                                                                                                                         

                                                           
Gambar 1. Rancangan Penelitian Tindakan Model Kurt Lewin
Pada awalnya proses penelitian dimulai dari perencanaan, namun karena ke empat komponen tersebut berfungsi dalam suatu kegiatan yang berupa siklus, maka untuk selanjutnya masing-masing berperan secara berkesinambungan.

E.     PROSEDUR PENELITIAN
1.      Masalah
Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika belum mencapai KKM. Oleh karena itu maka digunakan model pembelajaran problem based instruction untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2.      Perencanaan siklus I
Pada siklus satu ini dilaksanakan dua kali pertemuan. Model yang digunakan adalah model pembelajaran problem based instruction. Tahapan problem basic instruction adalah adalah sebagai berikut:
Tahap 1 orientasi siswa pada masalah
Pada tahap pertama ini sebelum ke permasalahan guru mengucapkan salam kepada siswa. Karena ini pertemuan pertama, setelah mengucapkan salam guru menjelaskan bahwa pertemuan kali ini siswa akan menggunakan proses pembelajaran problem based instruction yang tentunya berbeda dengan cara pembelajaran sebelumnya. Guru mengemukakan topik yaitu gerak dan tujuan pembelajaran. Guru mengajukan pertanyaan yang merangsang pemikiran mereka. Pertanyaannya yang diajukan antara lain ‘apakah kalian tahu gerak? Apakah kalian bergerak?’ Setelah itu guru mengorientasikan siswa kepada permasalah yang terjadi di sekitar. Guru menceritakan sebuah permasalahan sebagai berikut: “seorang pemuda yang bernama Andi melakuan perjalanan menggunakan bus dari Bandung ke Jogjakarta. Selama perjalanan ke Jogja Andi melihat pepohonan seakan-akan berlarian melawan arah mobil yang ditumpangi oleh Andi. Pada saat di jalan yang lurus pohon-pohon itu berlarian sangat kencang, tetapi ketika di tikungan terlihat pohon-pohon itu kelihatan seperti bergerak layaknya pejalan kaki (tidak terlalu cepat). Sedangkan Andi hanya duduk di jok mobil yang empuk itu. Menurut kalian apakah yang terjadi sebenarnya? Manakah yang bergerak? Apakah Andi bergerak atau tidak bergerak? Bagaimana halnya kasus pepohonan yang terlihat oleh Andi kadang seperti berlari sangat cepat dan kadang seperti pejalan kaki yang sangat lambat? Bagaimana kalian mejelaskan fenomena itu menurut ilmu fisika?
Siswa menyimak penjelasan guru mengenai topik dan tujuan pembelajaran. Pada saat guru bertanya beberapa siswa mengemukakan pendapatnya. Karena mereka bicara bersamaan maka suasana menjadi gaduh dan suara tidak jelas. Pada saat guru bercerita siswa mendengarkan cerita yang disampaikan oleh guru dengan baik.
3.      Tahap 2 mengorganisasi siswa untuk belajar
Setelah mengorientasikan permasalahan pada siswa dan siswa betul-betul menangkap permasalahan, guru mulai menciptakan suasana belajar yang kondusif. Pada tahap ini guru mengelompokan siswa menjadi empat kelompok. Setiap kelompok terdiri dari enam orang, sedangkan satu kelompok hanya terdiri dari 5 orang. Guru dibantu oleh satu orang siswa membagikan lembar kerja siswa (LKS) kepada setiap kelompok. Guru juga meminta siswa agar bisa bekerja sama dengan teman satu kelompoknya. Setelah itu guru menjelaskan bahwa untuk menjawab permasalah yang telah dikemukakan di awal siswa dituntut untuk melakukan penyelidikan berupa percobaan. Percobaan yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang tertera pada LKS.
Pada tahap ini siswa berkumpul dengan kelompoknya masing-masing. Pada saat berkumpul siswa menjadi gaduh. Setelah semua berkumpul barulah siswa menjadi tenang kembali. Kemudian siswa mempelajari dan memperhatikan penjelasan mengenai LKS dari guru dengan baik.

4.      Tahap 3 membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Setelah semua siswa paham apa tugas yang harus dilakukan, guru mempersilahkan mereka untuk memulai melakukan penyelidikan. Guru mempersilakan siswa untuk mengambil alat yang dibutuhkan seperti yang tertera pada LKS. Alat yang dibutuhkan telah ditentukan dalam LKS oleh guru. Pada tahap ini guru mengarahkan pecobaan yang dilakukan yaitu memberikan arahan supaya percobaan yang dilakukan bisa memecahkan masalah yang di kemukakan.
Pada tahap ini siswa mempersiapkan alat siswa yang diperlukan. Siswa mulai merangkai alat sesuai dengan instruksi pada LKS. Siswa mulai membuat lintasan yang berupa lengkungan. Kemudian siswa menentukan titik acuan, yaitu titik awal mobil bergerak. Diibaratkan di dalam mobil-mobilan ada penumpang yang sesuai dengan masalah awal. Pada pertemuan pertama ini ada beberapa siswa yang tidak bekerja sama dengan kelompoknya. Karena siswa tidak terbiasa dengan kerja kelompok. Siswa tersebut memainkan alat percobaan yaitu mobil-mobilan.
5.      Tahap 4 mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru mempersilakan siswa untuk mengolah data yang telah diperoleh dari percobaan dan mengembangkan konsep tersebut guna menyelesaikan permasalahan yang dikemukakan. Guru terus memberi motivasi berupa arahan dalam bentuk pertanyaan. Petanyaan yang dilontarkan antara lain ‘apakah Ahmad bergerak, bagaimana hubungannya dengan titik acuan? Bagaimana halnya dengan pohon yang kadang kelihatan cepat kadang lambat?’ Guru meminta setiap kelompok membuat laporan sederhana.
Pada tahap ini siswa mendiskusikan hasil percobaan setelah mengumpulkan data guna menjelaskan masalah yang disampaikan di awal pertemuan. Siswa memecahkan permasalahan yang dikemukakan. Ada kendala ketika siswa membuat laporan sederhana untuk disajikan di depan kelas. Siswa tidak dapat menuliskan laporan karena siswa tidak biasa dengan laporan dan baru pertama membuat laporan sederhana. Untuk mengatasinya guru memberikan outline dan menjelaskan outline tersebut. Setelah penjelasan dari guru, siswa membuat laporan. Setelah menyusun laporan sederhana salah satu kelompok menyajikannya di depan kelas sedangkan yang lain memperhatikan. Siswa masih malu-malu dalam menyajikan, sehingga guru harus membujuk kelompok tersebut untuk jadi penyaji.
6.      Tahap 5 menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Pada tahap ini, guna menganalisis pemecahan masalah apakah sudah sesuai dengan konsep atau belum, maka diadakan diskusi. Kelompok yang maju ke depan kelas menjadi penyaji. Siswa berdiskusi dan menemukan penjelasan materi yang dipelajari. Siswa mengemukakan konsep titik acuan. Siswa juga sudah bisa mengemukakan antara jarak dan perpindahan. Pada saat terjadi kekeliruan konsep maka guru  menjadi penengah dengan menjelaskan konsep tersebut. KPada tahap ini guru berperan sebagai moderator. Pada akhir pertemuan siswa menulis tugas yang diberikan oleh guru. Guru menginformasikan materi pertemuan selanjutnya
7.      Pelaksanaan siklus I
Aktivitas siswa
Aspek yang diamati

Siswa menyimak tujuan belajar yang disampaikan oleh guru
Guru membuka pertemuan dengan mengucapkan salam
Siswa menyimak permasalahan yang dajukan oleh guru.
Guru menyampaikan tujuan belajar
Siswa mengidentifikasi permasalahan yang diajukan oleh guru.
Guru menceriterakan suatu kasus kepada siswa.
Siswa berkumpul dengan kelompok yang telah ditentukan
Guru mempertajam permasalahan dengan pertanyaan-pertanyaan
Siswa mempelajari LKS yang diberikan oleh guru.
Guru mengelompokan siswa kedalam 4 kelompok dengan jumlah 5-6 orang perkelompok.
Siswa menyimak penjelasan alat-alat yang digunakan untuk percobaan
Guru membagikan LKS
Siswa mempersiapkan alat yang akan digunakan
Guru menjelaskan peralatan yang diperlukan untuk percobaan
Siswa memulai percobaan sesuai dengan LKS.
guru membantu siswa merangkai alat percobaan
Siswa menulis laporan sederhana sesuai dengan petunjuk dalam LKS
Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan
Salah satu kelompok mempresentasikan hasil percobaan di depan kelas
Guru menginstruksikan agar siswa membuat laporan sederhana tentang hasil percobaan
Kelompok lainnya menanggapi pemaparan kelompok penyaji dengan bertanya jawab
Guru meminta salah satu kelompok untuk menyajikan laporannya di depan kelas
siswa untuk mengaplikasikan dan meninjau permasalah yang telah dikemukakan pada awal pertemuan.
Guru memimpin memfasilitasi diskusi kelas
siswa untuk membuat kesimpulan mengenai solusi permasalahan yang telah dikemukakan
Guru meminta siswa untuk mengaplikasikan dan meninjau permasalah yang telah dikemukakan pada awal pertemuan.
Siswa menulis tugas yang diberika oleh guru
guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan mengenai solusi permasalahan yang telah dikemukakan
Siswa menyimak informasi materi yang akan dipelajari selanjutnya
Guru memberikan tugas kepada siswa

Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari selanjutnya

Guru mengucapkan salam

8.      Pengamatan siklus I
Pengamatan dilakukan berdasarkan lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Pengamatan ini bertujuan untuk mengemati aktivitas yang terjadi dalam kelas. Sehingga dapat diketahui apakah pembelajaran berjalan sesuai dengan model yang digunakan atautidak.  Pengamatan dilakuakn oleh 2 orang pengamat yang masing-masing bertugas untuk mengamati siswa. Siswa dibagi dalam kelompok, sehingga proses pengamatan bias dilakukan dengan pembagian kelompok yang diamati ke dalam dua kelompok.

9.      Refleksi
Refleksi dilakukan setiap selesai satu pertemuan untuk mengetahui kekurangan dan ketercapaian model yang dilaksanakan. Dihadiri oleh guru dan observer untuk mendiskusikan hasil lembar observasi. Setelah diketahui hal-hal yang terdapat pada lembar observasi maka diadakan perbaikan rencana untuk pertemuan selanjutnya. Tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan.


F.      TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1.         TES
a.       Tes tertulis hasil belajar
Tes tertulis beisi tentang soal-soal penguasaan konsep yang telah dipelajari. Jumlah soal bervariasi sesuai dengan konsep yang telah dipelajari. Selengkapnya bias dilihat di lampiran 1. Tes diberikan kepada subjek yang diteliti dalam hal ini siswa. Tes tertulis dilakukan bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada aspek kognitif yang mengacu pada taksonomi bloom.
2.         Non tes
a.       Angket
Angket ini berisi tentang model yang digunakan dan langkah-langkahnya. Disi oleh subjek yang diamati. Sehingga bias diketahui pendapat subjek tetang model yang digunakan. Tujuannya adalah untuk merefleksi kesulitan subjek dalam mengikuti pembelajaran dengan model yang digunakan.
b.      Lembar observasi
Lembar observasi ini berisi tentang poin-poin pelaksanaan kegiatan dalam pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran problem based instruction. Kegiatan yang diobservasi adalah kegiatan-kegiatan yang harus dilakuakan oleh siswa dan yang harus dilakukan oleh guru. Lembar observasi ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan aktivitas siswa dan aktivitas guru

G.    TEKNIK ANALISIS DATA
1.      TES
a.       Tes tertulis hasil belajar
Hasil belajar siswa dianalisis dengan menghitung skor yang diperoleh siswa dalam mengerjakan tes. Cara perhitungan skor  dengan menggunakan:
Hasil belajar siswa siswa dikatakan meningkat jika hasil belajar kognitif siswa mencapai KKM yaitu nilai 75.
2.         Non tes
a.       Angket
angket dianalisis dengan menyamakan persepsi tiap siswa mengenai kesulitan dan kelebihan mengenai model pembelajaran. Sehingga dapat dijadikan acuan perbaikan dan hal yang harus dipertahankan untuk pembelajaran berikutnya.

b.      Lembar observasi
Lembar observasi aktivitas pembelajaran dianalisis dengan menghitung persentase tiap poin keterlaksanaan aktivitas. Aktivitas yang dilihat adalah aktivitas siwa dan guru sehingga ada dua hasil persentase keterlaksanaan. Persentase keterlaksanaan aktitivas pembelajaran  dihitung asebagai berikut:
Model pembelajaran PBI dikatakn terlaksana jika persentase aktivitas mencapai angka minimum 85% atau lebih.