Saturday, July 31, 2010

KELEMBABAN UDARA DAN PENGUKURANNYA

KELEMBABAN UDARA DAN PENGUKURANNYA

A. Tujuan

1. Menjelaskan arti kelembaban udara relatif

2. Melakukan pengukuran kelambaban udara relatif dengan alat sederhana

3. Menyadari pentingnya pengukuran kelembaban udara dan pengamatan cuaca

B. Dasar Teori

Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan relatif. Alat untuk mengukur kelembapan disebut higrometer. Sebuah humidistat digunakan untuk mengatur tingkat kelembapan udara dalam sebuah bangunan dengan sebuah pengawalembap (dehumidifier). Dapat dianalogikan dengan sebuah termometer dan termostat untuk suhu udara. Perubahan tekanan sebagian uap air di udara berhubungan dengan perubahan suhu. Konsentrasi air di udara pada tingkat permukaan laut dapat mencapai 3% pada 30 °C (86 °F), dan tidak melebihi 0,5% pada 0 °C (32 °F)

Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air di udara yang dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi (relatif) maupun defisit tekanan uap air. Kelembaban mutlak adalah kandungan uap air (dapat dinyatakan dengan massa uap air atau tekanannya) per satuan volum. Kelembaban nisbi membandingkan antara kandungan/tekanan uap air aktual dengan keadaan jenuhnya atau pada kapasitas udara untuk menampung uap air. Kapasitas udara untuk menampung uap air tersebut (pada keadaan jenuh) ditentukan oleh suhu udara. Sedangkan defisit tekanan uap air adalah selisih antara tekanan uap jenuh dan tekanan uap aktual. Masing-masing pernyataan kelembaban udara tersebut mempunyai arti dan fungsi tertentu dikaitkan dengan masalah yang dibahas (Handoko,1994).

Semua uap air yang ada di dalam udara berasal dari penguapan. Penguapan adalah perubahan air dari keadaan cair kekeadaan gas. Pada proses penguapan diperlukan atau dipakai panas, sedangkan pada pengembunan dilepaskan panas. Seperti diketahui, penguapan tidak hanya terjadi pada permukaan air yang terbuka saja, tetapi dapat juga terjadi langsung dari tanah dan lebih-lebih dari tumbuh-tumbuhan. Penguapan dari tiga tempat itu disebut dengan Evaporasi(Karim,1985).

Kelembaban udara dalam ruang tertutup dapat diatur sesuai dengan keinginan. Pengaturan kelembaban udara ini didasarkan atas prinsip kesetaraan potensi air antara udara dengan larutan atau dengan bahan padat tertentu. Jika ke dalam suatu ruang tertutup dimasukkan larutan, maka air dari larutan tersebut akan menguap sampai terjadi keseimbangan antara potensi air pada udara dengan potensi air larutan. Demikian pula halnya jika hidrat kristal garam-garam (salt cristal bydrate) tertentu dimasukkan dalam ruang tertutup maka air dari hidrat kristal garam akan menguap sampai terjadi keseimbangan potensi air (Lakitan, 1994).

C. Alat dan Bahan

1. Termometer : 2 Buah

2. Petri disk : 1 Buah

3. Air : secukupnya

4. Kapas : secukupnya

5. Statif, klem, ring stand: 1 shet

6. Benang : Secukupnya

D. Diskusi pengarahan

1. Berapa kelembaban udara dilingkungan anda saat ini?

2. Apakah ada hubungan antara suhu udara dan besar kelembabannya? Dan bagaimana hal ini bisa terjadi?

3. Bagaimana anda bisa merencanakan suatu percobaan untuk menjawab pertanyaan di atas?

E. Prosedur Percobaan

1. Siapkan 2 (dua) buah termometer yang sama jenis dan kualitasnya

2. Ukurlah suhu di sekitar anda

3. Ukurlah suhu udara tempat agak jauh dari kegiatan no. 2

4. Berapa selisih suhu di dua tempat tersebut?

5. Mengapa terjadi selisih suhu tersebut?

6. Tempat yang mana kelambabannya lebih tinggi?

7. Apakah hubungan keduanya?

8. Siapkan satu statif dengan klem dan ring standnya serta kapas dan benang. Salah satu termometer hendaknya di bungkus dengan kapas, kemudian ambillah air dengan petri disk dan basahilah kapasnya dengan air

9. Selanjutnya ambil benang dan ikatkan pada ujung termometer yang di pergunakan untuk mengukur

10. Sisakan benang pada termometer tersebut agar tetap terurai agak panjang

11. Buatlah rangkaian alat dan bahan di atas seperti pada gambar berikut :

12. Letakkan rangkaian alat ini pada tempat yang akan anda ukur kelembabannya (dalam ruangan, di bawah pohon rindang, di luar ruangan yang masih terlindungi bangunan, dan di ruang terbuka)sedang waktu pengukuran suhu pagi hari, siang hari, sore hari/ malam hari. Khusus untuk tempat yang langsung terkena sinar matahari, diusahakan agar termometer jangan terkena langsung sinar matahari.

13. Amati dan catat besarnya suhu pada :

14. Termometer yang tidak di bungkus dengan kapas (di sebut denngan termometer kering)

15. Termometer yang di bungkus dengan kapas basah (di sebut dengan termometer basah)

16. Manakah yang lebih besar suhunya?

17. Mengapa demikian?

18. Gunakan data di atas untuk mengukur kelmbaban udaranya secara relatif, dengan menggunakan tabel kelembaban udara relatif di bawah ini.

T pd termr kering

Selisih suhu termometer kering – termometer basah (0C)

Dan

kelembaban udara relatif (%)

0C

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

110

120

130

140

150

160

170

180

190

200

17

90

81

72

64

55

47

40

32

25

18

11

18

91

82

73

65

57

49

41

34

27

20

14

7

19

91

82

74

65

58

50

43

36

29

22

16

10

20

91

83

74

66

59

51

44

37

31

24

18

12

6

21

91

83

75

67

60

53

46

39

32

26

20

14

9

22

92

83

76

68

61

54

47

40

34

28

22

17

11

6

23

92

84

76

69

62

55

48

42

36

30

24

19

13

8

24

92

84

77

69

62

56

49

43

37

31

26

20

15

10

5

25

92

84

77

70

63

57

50

44

39

33

28

22

17

12

8

26

92

85

78

71

64

58

51

46

40

34

29

24

19

14

10

5

27

92

85

78

71

65

58

52

47

41

36

31

26

21

16

12

7

28

93

85

78

72

65

59

53

48

42

37

32

27

22

18

13

9

5

29

93

86

79

72

66

60

54

49

43

38

33

28

24

19

15

11

7

19. Ulangi cara ini untuk mengukur di berbagai tempat. Jangan lupa catat suhu pada termometer yang lengkap (termometer basah maupun kering) dan jam/ saat waktu pengukuran

20. Tabulasikan data secara teratur dan rapi. Komparasikan antara kelembaban satu tempat dengan yang lain

F. Hasil Percobaan

Kegiatan

Basah

Kering

pagi

siang

sore

pagi

siang

sore

Dalam Ruangan

21

23

24

26

Di bawah atap

19

23

23

22

26

25

Lapangan terbuka

18

28

22

19

29

23

Kelembaban Udara relatif :

Kegiatan

Basah

kering

Kelembaban udara relatif

Pagi

Siang

Sore

Pagi

Siang

Sore

Pagi

Siang

Sore

Dalam ruangan

21

23

24

26

77 %

78 %

Bawah atap

19

23

23

22

26

25

76 %

78 %

84 %

Lapangan terbuka

18

29

22

19

28

23

91 %

93 %

92 %

G. Diskusi Hasil Kegiatan

1. Pada pengukuran suhu udara dengan menggunakan termometer kering selalu lebih tinggi daripada termometer basah. Bagaimanakah kondisi uap air yang ada pada udara sekitar termometer kering dan basah?

Jawab :

Uap air yang terkandung di sekeliling termometer kering dan basah sama.

2. Yang manakah di antara kedua termometer ini yang menunjukkan suhu udara dengan kandungan uap air secara mutlak (udara yang terkandung pada udara yang sebenarnya)?

Jawab :

Termometer kering

3. Yang manakah di antara kedua termometer ini yang menunjukkan keadaan suhu udara dengan kandungan uap air jenuh?

Jawab :

4. Menggambarkan kelembaban udara yang bagaimanakah bila menggunakan perbandingan antara kandungan uap air yang ada (mutlak) dengan kemampuan udara untuk dapat menampung uap air sebanya mungkin (jenuh)?

Jawab :

5. Apakah yang anda lakukan pada kegiatan di atas?

Jawab :

6. Bagaimanakan kondisi kelembaban udara relatif di berbagai tempat?

Jawab :

Berbeda-bada setiap tempat dan setiap waktu

7. Kesimpulan apakah dari pentingnya pengukuran kelembaban udara relatif ini?

Jawab :

H. Pengembangan Masalah

1. Faktor apa saja yang mempengaruhi kelembaban udara?

Jawab :

Waktu, tempat,

2. Faktor apa saja yang memperkecil kelembaban udara relatif pada kondisi uap air yang tepat?

Jawab :

3. Bagaimana cara anda melakukan penelitian atau percobaan untuk memecahkan masalah di atas?

Jawab :