Monday, October 4, 2010

bisnis

WIRAUSAHA DAN WIRASWASTA

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Kewirausahaan

Oleh Drs. Chairul Rochman,M.Pd

Di Susun oleh

AVEP AHMAD MUASIR 206 200 874

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2009


Tema : eirausaha dan wiraswasta

Pendahuluan

Istilah wirausaha dan wiraswasta sering kita dengan belakangan ini. Direktorat koperasi dan KUKM pun kian gencar melakuakn pelatihan kewirausahaan. Di kantornya (Jalan Soekarno-hatta, Bandung) baru-baru in diadakan pelatihan menejerial dan kewirausahaan. Tidak jauh dari kantornya telah dibangun pula SENBIK (sental bisnis KUKM). Hal ini menunjukan keseriusan dalam hal menumbuhkan wirausaha di Indonesia.

Di UIN sendiri, UKM pramuka tepatnya,karena saya sendiri adalah aktivis UKM Pramuka wacana tentang pelatihan kewirausaan telah lama dibicarakan. Salah satu Pembina pramukanya Kak Mursidin (dekan fakultas Psikologi) sangat mendukung diadakannya pelatiha kewirausahaan bagi mahasiswadan anggota pramuka khususnya. Maka menjadi menarik untuk membicarakan wirausaha dan wiraswasta saat ini. Kita sudah seharusnya mengkaji lebih dalam tentang hal ini. Maka saya disini akan mengupas tentang wirausaha dan wiraswasta.

Peta konsep



Pembahasan

Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-pemnemuan baru para ilmuwan di eropa, seperti penemuan mesin uap, pemintal benang dan lainnya. Penemuan ini bertujuan untuk mempermudah dan menghemat waktu dalam pengerjaan produksi. Sedangkan di Indonesia sendiri istilah wirausaha muncul pada tahun 70an. Yaitu ketika indinesia menggalakan pembangunan ekonomi melalui program PELITA (Pembangunan Lima Tahun)

wirausaha berasal dari kata entrepreneur (bahasa prancis) yang diterjemahkan ke dalam bahasa inggris menjad go between (perantara). Dilihat secara efistemologis kata wirausaha merupakan istilah dari wira dan usaha. Wira mengandung arti berani utama dan perkasa sedangkan usaha nerarti kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran atau badan untuk mencapai maksud.

Adapun secara terminologis banyak pendapat mengenai pengertian wirausaha. Menurut taufik baharudin( pengajar fakultas Ekonomi UI) wirausaha adalah Kemampuan untuk menciptakan, mencari, dan memanfaatkan peluang dalam menuju apa yang diinginkan sesuai dengan yang diidealkan. Ada juga yang mengatakan bahwa wira usaha adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada pada diri kita untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal sehingga dapat meningkatkan taraf hidup kita.
berikut ini merupakan pengertian Wirausaha menurut para ahli :
1. Menurut Ahli psychologis wirausaha adalah seseorang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam untuk memperoleh suatu tujuan, suka mengadakan eksperimen dan menampilkan kebebasan dirinya diluar kekuasan orang lain.
3. Menurut ahli ekonomi wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisir factor-faktor produksi, alam , tenaga, modal dan skill untuk tujuan berproduksi.
4. Menurut pemodal wirausaha adalah seseorang yang menciptakan kesejahteraan tetapi orang lain yang menemukan cara baru untuk menggunakan sumber daya, mengurangi pemborosan dan menciptakan lapangan kerja.

Jadi wirausaha adalah kemampuan dari dalam diri untuk menciptakan mencari dan memanfaatkan peluang yang ada disekitar untuk memenuhi kebutuhan agar tercipta kesejahteraan

Adapun wirasta secara efistemologi berasal dari 3 suku kata wira swa dan sta. wira mengandung arti berani perkasa dan utama. Swa berarti sendiri dan sta berarti berdiri. Swasta sendiri diartikan sebagai berdiri diatas kekuatan sendiri. Jadi wiraswasta mengandung arti keberanian, keutamaan dan keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan serta dapat memecahkan masalah hidup dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri.Walaupun berbeda secara pengertian tetapi isi yang dikandung dan karakteristiknya hamper sama

Perbedaan dari keduanya terletak pada terletak pada penekanan kata sawasta dan usaha. Swasta yang mengandung arti kemandirian sedangkan usaha mengandung arti pada usaha yang dilakukan atau semangat ghirah. Wirausaha lebih cenderung kepada bisnis dalam menghasilkan uang.

Wiraswasta lebih cenderung kepada kemandirian untuk melakukan sendiri dengan kekuatan sendiri. Seorang wiraswasta memiliki kecerdasa emosional kecerdasan adversity untuk menghadapi tantangan hidup. Sehingga seorang wirsaswasta mampu menemukan inovasi-inovasi sendiri. Umumnya para wiraswasta ini mampu menciptakan lapangan kerja, sehingga mereka mampu mempekerjakan orang lain.

Sedangkan wirausaha lebih kepada semangat dan kecerdikan untuk melihat pelung-peluang yang ada dalam berbisnis. Hal ini berarti peluang untuk menghasilkan uang. Seorang wirausaha belim tentu di wiraswasta. Namun seorang wiraswasta merupakan wirausaha. Seseorang yang bekerja di sebuah perusahaan bisa jadi merupakan seorang wirausaha. Tapi belum tentu dia seorang wiraswasta. Tetapi seorang wiraswasta bisa memiliki usaha sendiri.dia bisa melihat pelung-peluang untuk berbisnis sehingga bisa merekrut orang untuk bekerja. Sehingga dia bisa menjadi seorang wirausaha juga.

Wirausaha di Indonesia sekarang inimasih dianggap sebagai pilihan kedua. Pilihan mereka lebih pada kerjaan kantor dengan gaji yang telah ditentukan. Masyarakat kita sering mencemooh dan memandang sebelah mata bila ada yang berprofesi sebagai wirausaha, terlebih bila ia berpendidikan tinggi, S2 apalagi S3. Yang sering terlontar adalah: ”Percuma sekolah tinggi dan jauh-juah kalau akhirnya hanya berprofesi sebagai pengusaha dan pedagang”.

Ini tidak terlalu mengherankan karena stigma berpikir masyarakat kita yang sudah sedemikian terpola: “Setelah lulus sekolah lalu cari kerja!”. Sangat jarang yang berpikir, setelah lulus kuliah bagaimana menciptakan pekerjaan. Sehingga sering manusia dalam katagori ini, dibilang orang gila, nggak waras, bodoh dan sederetan kecaman lain. Barulah setelah berhasil, semua orang akan mendekat. Bukankah semua usaha yang dilakukan para entrepreneur sukses pada awalnya dianggap gila hingga ia berhasil?

Masyarakat kita masih sangat nyaman menikmati hidup dengan rizki di jatah alias ”gajian” ketimbang mengolah otaknya untuk survive dengan merambah dunia usaha yang mandiri. Lebih menikmati menjadi birokrat, pejabat ketimbang menjadi seorang wirausahawan. Padahal,diperkirakan pada tahun 2020 nanti, kekuasaan dan dominasi akan bergeser secara perlahan dari birokrasi menjadi kewirausahawan. Maka boleh jadi nanti Bill Gates dipilih sebagai orang paling berkuasa di Inggris.

Bahkan diperkirakan selama 25 tahun kedepan, individu birokrat akan bersikap defensive, mencari cara untuk mempertahankan status keamanan yang sudah ada dari standar hidup mereka, sedangkan individu yang berjiwa wirausaha akan bersikap ofensif, mencari cara memperbesar kesempatan mereka, kemampuan mereka dan kualitas hidup mereka yang meningka

2. Ciri dan Watak Wirausaha

Ciri-ciri dan watak kewirausahaan

1. Percaya diri Keyakinan, ketidaktergantungan, individualistis, dan optimism Berorientasi padatugas dan hasil Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energetik dan inisiatif

2. Pengambilan resiko Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar dan suka tantangan

3. Kepemimpinan Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran-saran dan kritik

4. Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel

5. Berorientasi ke masa depan Pandanga ke depan, perspektif

Proses Kewirausahaan Tahap-tahap Kewirausahaan. Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha :

1. Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang
usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau
melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di
bidang pertanian, industri / manufaktur / produksi atau jasa.

2. Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap “jalan”, tahap ini seorang
wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup
aspek-aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang
meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan
melakukan evaluasi.

3. Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah
dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai
dengan kondisi yang dihadapi

4. Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif
atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi
salah satu pilihan yang mungkin diambil.

Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996 : 3), proses kewirausahaan
diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik
yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi,
organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk locus of
control, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian
berkembangan menjadi wirausaha yang besar. Secara internal, keinovasian dipengaruhi
oleh faktor yang bersal dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai,
pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang
mempengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi
berkembangan menajdi kewirausahaan melalui proses yang dipengrauhi lingkungan,
organisasi dan keluarga (Suryana, 2001 : 34).

10 kompetensi yang harus dimiliki,
yaitu :

1. knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Dengan kata lain, seorang wirausahawan harus mengetahui segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha atau bisnis yang akan dilakukan.

2. knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi dan mengenalikan perusahaan, termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan membukukan kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti memahami kiat, cara, proses
dan pengelolaan semua sumberdaya perusahaan secara efektif dan efisien.

3. having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha yang dilakukannya. Dia harus bersikap seperti pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif yang sunggung-sungguh dan tidak setengah hati.

4. having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya bentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama dalam usaha. Oleh karena itu, harus cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga, tempat dan mental.

5. managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan / mengelola keuangan, secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannnya secara tepat, dan mengendalikannya secara akurat.

6. managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin. Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.

7. managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan / memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.

8. statisfying customer by providing high quality product, yaitu member kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat dan memuaskan.

9. knowing Hozu to Compete, yaitu mengetahui strategi / cara bersaing. Wirausaha harus dapat mengungkap kekuatan (strength), kelemahan (weaks), peluang (opportunity), dan ancaman (threat), dirinya dan pesaing. Dia harus menggunakan analisis SWOT sebaik terhadap dirinya dan terhadap pesaing.

10. copying with regulation and paper work, yaitu membuat aturan / pedoman yang jelas tersurat, tidak tersirat

Beberapa jenis usaha dan pengusaha sukses

1. Bisnis kursus atau bimbingan belajar

Hani sutrisno (35) pernah mengasong di kompleks wisata candi borobudur, magelang, jawa tengah. Tapi kini, ia menjadi usahawan sukses, yang memiliki lembaga kursus bahasa inggris dengan cabang di sejumlah kota besar di indonesia.

2. Rumah makan

Puspo Wardoyo, 47, merintis waralaba Ayam Bakar Wong Solo hingga menjadi sebesar sekarang ini dari titik paling bawah. Ia pernah menjajakan ayam bakar di kaki lima. Namun sekarang setiap jam makan tiba, rumah makan ini dipenuhi pengunjung. Jumlah gerai rumah makan ini pun tidak kalah dengan waralaba makanan cepat saji asing. Hingga kini ada 27 gerai ayam bakarwong solo yang tersebar di pulau jawa, sumatera, dan kalimantan dengan pencapaian hebat bagi usaha yang dirintis dengan modal hanya rp 700 ribu.

3. Bisnis online melalui internet

Dan biaya untuk membuat website katakan sepenuhnya gratis. Beda dengan cari uang di luar internet(bisnis offline).

Kesimpulan

Wirausaha dan wiraswasta seca harfiah memiliki arti berbeda beda. Secara terminologipun banyak ahli yang mendefinisikan secara berbeda-beda. wirausaha adalah kemampuan dari dalam diri untuk menciptakan mencari dan memanfaatkan peluang yang ada disekitar untuk memenuhi kebutuhan agar tercipta kesejahteraan. wiraswasta mengandung arti keberanian, keutamaan dan keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan. Cakupan wiraswasta lebih besar dari pada wirausaha

Proses Kewirausahaan Tahap-tahap Kewirausahaan.

1. Tahap memulai

2. Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap “jalan”,

3. Mempertahankan usaha

4. Mengembangkan usaha

Banyak peluang yang bisa dijadikan lahan usaha dari mulai daganag di pinggir jalan hingga berjualan di kamar. Dengan bisnis offline atau online. Hanya tinggal keseriusan kita untuk memulai dan memperjuangkannya.

Terlepas dari itu semua, bisnis (perdagangan) juga dilakukan oleh rasulullah SAW. ketika usia masih sangat muda. Dengan modal kepercayaan rasulullah bisa mendapatkan modal berupa barang dari siti khodijah. pada saat itu nabi telah memperkenalkan metode perrmintaan dan persediaan barang. ketika pedagang lain melakukan obral besar-besaran karena takut tidak laku, Nabi muhammad tetap mempertahankan harga dengan perhitungan bahwa sebentar lagi persediaan barang akan habis dan permintaan tetap banyak. tidak lama kemudian barang dagangan yang tersisa hanyalah milik rasulullah. karena tidak ada lagi stok barang maka konsumen semuanya menuju dagangan rasulullah walaupun harganya bukan harga obralan. sebagai akibatnya nabi muhammad mendapat untung yang sangat besar dibanding pengusaha lain saat itu.

pustaka

http://www.idonbiu.com/2009/07/persepsi-tentang-wirausaha.html

http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/tentang-wirausaha/

http://syarifantiisabella.ngeblogs.com/2009/11/08/kewirausahaan/

http://iwanepianto.com/archives/811

http://jokosumaryono.multiply.com/journal/item/6/Menjadi_Seorang_Entrepreneur_Sukses

http://regional.kompas.com/read/xml/2009/05/02/15040494/Mantan.Pengasong.Itu.Jadi.Wiraswastawan.Sukses

http://www.google.co.id/search?q=Buchari+Alma.+Kewirausahaan+(Cet.VII%3B+Bandung%3A+Alfabeta%2C+2004)%2C+h.+21&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a

http://kendiuang.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment