Thursday, October 7, 2010

GROUP BISA DI FACEBOOK

saya di facebook iseng-iseng ikutan group "Bisa!5 karena anda bisa" yang alamatnya http://www.facebook.com/group.php?gid=362657420944 . ternyata group ini banyak sekali memberikan inspirasi bagi saya. pesan-pesannya cukup menggelitik bagi para pembacanya. banyak hikmah yang bisa kita ambil.
ini merupakan beberapa pesan yang saya dapatkan.


Isa Alamsyah 01 Oktober jam 2:38
Pekerja Rel Kereta Api
Isa Alamsyah

Seorang penjaga rel kereta api mengikuti ujian kenaikan pangkat untuk menempati kedudukan sebagai supervisor.
Untuk menempati kedudukan tersebut ia harus mengikuti test wawancara.
Penguji bertanya, “Misalkan ada dua kereta api berpapasan pada jalur yang sama, apa yang akan kamu lakukan?”
“Tentu saja saya akan memindahkan salah satu kereta ke jalur yang lain,” jawabnya.
Penguji bertanya lagi, “Kalau handle untuk pengalihan relnya rusak, bagaimana?”
“Oh, saya akan langsung turun ke rel dan membelokkan relnya secara manual.”
“Kalau macet atau alatnya rusak bagaimana?” tanya penguji.
"Saya pakai HP dan menelepon stasiun terdekat.” jawabnya.
"Kalau HP baterai habis"
“Saya kembali ke pos dan menelepon stasiun terdekat.” jawabnya.
“Kalau telepon di pos rusak?”
“Saya akan lari ke telpon umum terdekat.”
“Kalau telpon umum juga rusak??”
"Saya cari pinjaman telepon"
"Kalau tidak ada yang meminjamkan."
Sejenak sang penjaga terdiam, lalu menjawab
"Kalau semua rusak, HP rusak, tidak bisa pinjam sama siapapun, maka saya akan segera menjemput nenek saya..."
"Jemput nenek?, memang nenek kamu bisa betulin rel kereta?" tanya penguji.
“Bukan begitu, nenek saya umurnya sudah 89 tahun, dan seumur hidup belum pernah melihat kereta api tabarkan!"
GUBRAK

Humor dan Hikmah:
Apa yang terjadi pada sang sang penjaga rel kereta apa adalah kata "MENYERAH" atau "PASRAH".
Seringkali dalam kehidupan kita mendapat tantangan lalu kita taklukkan, lalu ada tantangan lagi kita taklukkan, lalu muncul lagi kita lawan lagi sampai akhirnya kita kelelahan dan pasrah.
"MENYERAH" adalah sesuatu yang tidak boleh ada dalam kamus kehidupan Anda.
Ada yang menyerah pada hambatan pertama, ada yang menyerah pada hambatan kedua, ketiga, keempat dan seterusnya.
Tapi PEMENANG tidak mengenal kata menyerah.
Mereka terus berusaha.
SELAMA MASIH ADA WAKTU MASIH ADA HARAPAN!
Terus berjuang, berjuang dan berjuang terus, sampai kematian membuat kita tidak bisa melakukan apa-apa lagi.
Jangan menyerah, selalu saja ada jalan, selalu ada harapan.
Lihat para tokoh di buku No Excuse! Mereka sukses karena tidak menyerah. Mereka tidak menyerah pada kemiskinan, pada minimnya pendidikan, pada sedikitnya dukungan atau atas alasan apapun.
No Excuse! karena Anda bisa!
Seharusnya petugas kereta tadi menjawab,
"Saya akan cari jalan untuk mengatasinya"
dan itu juga jawaban Anda atas segala masalah yang dihadapi.

Mohon komentarnya di http://bit.ly/KeretaApi


pesan lainnya


Kura-kura terbang
Isa Alamsyah

Seekor anak kura-kura memanjat tebing dengan tergopoh-gopoh. Begitu sampai di atas ia loncat sambil mengepak-kepakkan kedua kaki depannya.
Ia jatuh terjungkir dan menggelinding ke bawah.
Tak lama kemudian ia kembali naik ke atas dan loncat dan jatuh lagi sampai berkali-kali.
Sepasang burung melihat perilaku kura-kura kecil dengan hati yang pilu.
Lalu si burung betina berkata pada burung jantan, suaminya;
"Sayang, rasanya kini saat yang tepat untuk mengatakan pada kura-kura mungil kita bahwa ia adalah anak adopsi."

Humor dan hikmah:
Meniru atau imitasi adalah proses paling penting dalam pertumbuhan anak bahkan pertumbuhan manusia.
Setiap anak selalu tanpa sadar mengimitasi apapun yang dilakukan orang tua.
Itu adalah salah satu naluri mahluk hidup.
Kura-kura anak adopsi tadi hanya melihat apa yang dilakukan ayah ibu angkatnya dari kelompok burung, ia kira ia bisa terbang hanya dengan menggerakkan kaki depannya sebagaimana ayah ibu angkatnya seekor burung.
Ada orang tua yang matanya hanya melihat layar handphobe, Blackberry atau komputer ketika bicara dengan anak-anak mereka. Hasilnya anak merasa tidak penting dan merasa tidak perlu menghormati orang lain karena ia sendiri tidak merasa dihormati.
Anak-anak mungkin merasa tidak perlu sholat karena ayah ibunya juga tidak sholat.
Anak-anak merasa merokok sah-sah saja karena ayah atau ibunya merokok.
Sebenarnya proses imitasi ini tetap berjalan sekalipun kita dewasa.
Para karyawan kerja malas-malasan kalau bos kerja seenaknya.
Mereka ikut sering telat kalau atasan juga sering telat.
Ada pegawai yang korupsi karena meniru perilaku teman kerjanya.
Karena itu jaga sikap, karena bisa jadi kita diikuti orang.
Kalau mereka ikut yang baik gak masalah, tapi kalau mereka ikut perilaku buruk, itu bisa jadi masalah.
Antusiasme itu menular!
Begitu juga pesimisme.

Mohon komentarnya di http://bit.ly/KurakuraTerbang

No comments:

Post a Comment