tahapan pendekatan saintifik meliputi 5 tahapan (sesuai dengan permendikbud 103) yaitu:
observing (mengamati)
Quetioning (menanya)
mengumpulkan informasi eksperimen
mengasosiasikan/ mengolah informasi
mengkomunikasikan
kelima tahapan ini bersifat fleksibel. boleh mengamati dulubaru kemudian observasi.
pada gambar di atas terlihat bahwa kegiatan observasi atau kegiatan lainnya boleh berulang lebih dari satu kali. tahapan saintifik ini bukanlah sintak model pembelajaran.
model-model pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan saintifik diantaranya modep pembelajaran berbasis masalah. barrows (1996) mendefinisikan problem-based learning model sebagai :
1. pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
2. Pembelajaran dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil, idealnya
3. Peran
guru sebagai fasilitator terhadap peserta didik, bukannya pengajar.
4. Masalah
merupakan dasar dan focus kegiatan kelompok, dan menstimulasi pembelajaran
5. Masalah
merupakan kendaraan dalam mengembangkan keterampilan dimulai dari Proses Kognitif.
6.
Pengetahuan baru diperoleh melalui belajar mandiri/Self-Directed Learning
(SDL).
selain model pembelajaran PBL, model yang sesuai adalah Discovety learning.
“Discovery
Learning” dapat didefinisikan bahwa proses
pembelajaran akan terjadi jika pelajaran tidak disajikan dalam bentuk finalnya
(diinformasikan) akan tetapi peserta didik diharapkan mengatur dan menemukannya
sendiri (Lefancois in
Emetembun, 1986:103).
model lain yang sesuai adalah model pembelajaran berbasis proyek. Kleil
(2009) “Project-based learning” sebagai strategi pembelajaran yang
memberdayakan peserta didik untuk mendapatkan pengetahuan sendiri dan
mendemonstrasikan pemahamannya yang baru melalui berbagai cara presentasi”.
ini didapat dari hasil pelatihan di bandung agustus tahun 2015
No comments:
Post a Comment