RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
A. Kompetensi Inti (KI)
1.
Menghargai
dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.
Menghargai dan menghayati
perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3.
Memahami dan menerapkan
pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata
4.
Mengolah,
menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
D. MATERI PEMBELAJARAN
1.
Materi Reguler
REPRODUKSI
PADA HEWAN
1. Hewan dapat melakukan reproduksi secara Seksual dan
Aseksual
2. Reproduksi
aseksual terjadi menggunakan cara bertunas, fragmentasi, dan Partenogenesis.
a.
Tunas ( Budding)
Pertunasan merupakan proses terbentuknya tunas kecil
(yang serupa dengan induknya) dari tubuh induk. Keturunan berkembang sebagai
tunas pada badan induk.
b. Fragmentasi
Fragmentasi, yaitu pematahan atau pemotongan tubuh induk menjadi dua bagian atau
lebih.
Pada Planaria, Fragmentasi dilanjutkan dengan tahap Regenerasi, yaitu setiap potongan
tubuh induk tersebut membentuk bagian tubuh lain yang tidak ada pada bagian
tersebut. Pada akhirnya, setiap potongan tubuh tersebut akan membentuk
individu baru dengan bagian tubuh yang lengkap seperti induknya.
c. Partenogenesis
Partenogenesis merupakan telur yang dihasilkan oleh
hewan betina yang berkembang menjadi individu baru tanpa dibuahi, contohnya
serangga
3. Hewan yang bereproduksi secara seksual berdasarkan perkembangan
embrio setelah proses fertilisasi
4. Hewan yang melakukan reproduksi aseksual terbagi menjadi hewan vivipar,ovipar dan ovovivipar.
5. Hewan yang tergolong vivipar adalah hewan yang embrionya berkembang di dalam tubuh induk,
setelah embrio cukup umur, embrio akan dilahirkan oleh induk.
6. Embrio hewan ovipar berkembang di dalam telur dan
setelah cukup umur, telur akan menetas dan individu baru keluar dari telur.
7. Hewan ovovivipar embrio berkembang di dalam telur yang
berada di dalam tubuh induk dan apabila embrio telah cukup umur, maka embrio
akan menetas dan keluar dari tubuh induk, sehingga seolah-olah dilahirkan
oleh induknya.
8. Hewan yang mengalami Reproduksi Aseksual tidak
memerlukan dua induk, ada bagian tubuhnya yang bias menghasilkan individu
baru contohnya Tunas pada Hydra, Fragmentasi pada Planaria, Partenogenesis
pada Serangga, dan Membelah diri pada Organisma bersel 1
9. Beberapa hewan dapat mengalami tahap reproduksi
seksual dan tahap reproduksi aseksual dalam satu kali siklus hidup. Misalnya pada
uburubur.
10. Beberapa hewan dapat mengalami metamorfosis atau
perubahan struktur tubuh tiap tahap pertumbuhan dan perkembangannya.
11. Metamorfosis dapat digolongkan menjadi metamorfosis
sempuna dan metamorfosis tidak sempurna.
12.
Teknologi
reproduksi pada hewan ialah melalui inseminasi buatan.
2. Materi Remedial
1. Pengertian Reproduksi
2. Perbedaan Reproduksi Seksual dengan Aseksual
3. Jenis-jenis Reproduksi Aseksual beserta contohnya
3.Materi Pengayaan
Inseminasi Buatan (Kawin
Suntik)
1.
Kawin suntik atau dikenal dengan istilah inseminasi buatan (IB) adalah pemasukan
sperma (semen) dari sapi jantan yang unggul kedalam saluran reproduksi sapi
betina dengan bantuan manusia.
2.
Inseminasi buatan ini dilakukan dengan
cara memasukkan sperma (semen) yang telah dibekukan dengan menggunakan alat
semacam suntikan.
3.
Inseminasi buatan memiliki beberapa manfaat, antara lain:
a.
Efesiensi waktu
Sebelum dikenal teknologi ini, peternak sapi harus mencari
sapi penjantan yang unggul untuk mengawini sapi betina. Namun, dengan
inseminasi buatan, peternak sapi cukup mamanggil inseminator (orang yang menyediakan
jasa inseminasi buatan) dan pemilik sapi dapat menentukan jenis bibit sperma
(semen) yang mereka inginkan.
b.
Efisiensi Biaya
Dengan inseminasi buatan peternak sapi cukup memelihara sapi
betina, tidak perlu memelihara sapi penjantan, sehingga biaya yang
dikeluarkan dapat dikurangi
c. Memperbaiki kualitas anakan sapi
Dengan inseminasi buatan, sapi jenis lokal dapat
menghasilkan anakan sapi yang unggul. Karena bibit sperma (semen) yang dimasukkan
dapat berasal dari sapi-sapi unggulan, bahkan dari sapi-sapi luar negeri
4.
Kegiatan Pembelajaran
1.
Pertemuan Pertama: (3JP)
5.
Penilaian,
Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1.
Teknik Penilaian
a.
Instrumen penilaian
1. Penilaian Sikap
Kriteria Penilaian : 4 (Sangat Baik) 3 (Baik) 2 (Cukup) 1 (Kurang)
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Skor
yang Diperoleh x 4= Skor Akhir
Skor Tertinggi
2.
Penilaiansikap melalui Penilaian
Diri
Penilaian Jurnal Guru
JURNAL
Nama Peserta Didik : ………..…...........................................……..
Kelas :
...................................................................
Aspek yang diamati : ………...............................................................………..
Penilaian Pengetahuan
Instrumen:
A. Pilihlah jawaban yang paling
benar !
1. Reproduksi
yang memungkinkan hewan mewarisi semua karakteristik atau sifat hanya dari
satu induk adalah reproduksi secara ....
A. generatif B.
vegetatatif C.
seksual D. alami
2. Yang merupakan kelompok hewan
yang melakukan reproduksi aseksual adalah ....
A. Sapi, ayam, ular boa C. Cicak, planaria, cacing
B. Semut, hydra, Planaria D. Ubur-ubur, hydra, planaria
3. Perhatikan gambar siklus hidup
Ubur-ubur di bawah ini
A.
Perkembangbiakan
seksual
B.
Perkembangbiakan
aseksual
C.
Pembelahan sel secara meiosis
D.
Pembentukan tunas
4. Perhatikan
gambar berikut
Kemampuan
organisme tersebut dinamakan….
A. Fragmentasi
B. Regenerasi
C. Tunas
D. Partenogenesis
5. Fungsi pemberian perlakuan khusus pada serangga jantan agar tidak
memproduksi sperma adalah untuk ....
a. meningkatkan jumlah serangga betina
b. mengurangi jumlah populasi serangga
c. menghasilkan spesies baru serangga
d. mencegah serangga kawin
Kunci Jawaban :
1.
B 2. B 3. A 4. B 5. B
Penskoran :
Nilai Akhir = Jawaban benar x 2
Setiap Jawaban Ya diberi skor = 2 Tidak=1
b.
Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1). Pembelajaran Remedial
Pembelajaran
remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian.
·
JIka terdapat
lebih dari 50% peserta didik yang mendapat nilai di bawah 2,67; maka dilaksanakan pembelajaran remedial (remedial
teaching), terhadap kelompok tersebut.
·
Jika terdapat
30%-50% peserta didik yang mendapat nilai di bawah 2,67; maka dilaksanakan penugasan dan tutor sebaya
terhadap kelompok tersebut.
·
Jika terdapat
kurang dari 30% peserta didik yang mendapat nilai di bawah 2,67; maka
diberikan tugas terhadap kelompok tersebut.
Setelah remedial
dilaksanakan kemudian dilaksanakan tes ulang pada indikator-indikator
pembelajaran yang belum tercapai oleh masing-masing peserta didik.
2). Pengayaan
Pengayaan
diberikan kepada peserta didik yang mendapat nilai di atas 2,67 dengan cara
diberikan tugas mengkaji tentang Inseminasi Buatan atau mengerjakan soal-soal
yang bersifat HOTS (High Order Thinking Skills) terkait dengan materi
Reproduksi Pada Hewan
d. Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/Alat
- Foto-foto
-Tayangan Video
2. Bahan
- LKS
3. Sumber belajar
Buku IPA Terpadu
Kelas IX dan sumber lainnya (Internet, buku literature)
Lampiran :
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
LEMBAR
KEGIATAN PESERTA DIDIK
Mata Pelajaran :
IPA
Kelas/ Semester : IX/ Ganjil
Judul : REPRODUKSI ASEKSUAL
PADA HEWAN
A. PENDAHULUAN
Reproduksi
adalah kemampuan Makhluk hidup untuk menghasilkan individu baru demi
kelestarian jenisnya, reproduksi terjadi secara seksual dan aseksual
1.
REPRODUKSI ASEKSUAL
Beberapa hewan dapat melakukan reproduksi aseksual
seperti halnya tumbuhan. Apakah hewan juga menggunakan bagian tubuhnya untuk
bereproduksi? Bagian tubuh hewan
manakah yang dapat mengalami reproduksi aseksual? Bagaimanakah sifat
keturunan yang dihasilkan dari reproduksi aseksual pada hewan?
Hewan dapat melakukan reproduksi aseksual seperti
halnya tumbuhan, yaitu dengan menggunakan bagian tubuhnya. Berikut ini
beberapa reproduksi hewan secara aseksual.
i.
FRAGMENTASI
Pl anaria merupakan salah satu contoh hewan yang
melakukan fragmentasi. Reproduksi dengan cara ini terjadi melalui dua tahap.
Tahap pertama adalah Fragmentasi, yaitu pematahan atau pemotongan tubuh induk menjadi
dua bagian atau lebih. Selanjutnya terjadi tahap Regenerasi, yaitu setiap potongan tubuh induk tersebut membentuk
bagian tubuh lain yang tidak ada pada bagian tersebut. Pada akhirnya, setiap
potongan tubuh tersebut akan membentuk individu baru dengan bagian tubuh yang
lengkap seperti induknya.
ii.
TUNAS ( BUDDING)
Pertunasan merupakan proses terbentuknya tunas kecil (yang
serupa dengan induknya) dari tubuh induk. Keturunan berkembang sebagai tunas
pada badan induk. Pada beberapa spesies, seperti pada Obelia, tunas tersebut
lepas dan hidup bebas. Pada spesies lain, misalnya koral atau anemon laut,
tunas tersebut tetap terikat pada induk hingga menyebabkan terjadinya koloni
koral.
Pertunasan juga dijumpai pada hewan parasit, contohnya cacing pita (Taenia solium). Daging babi yang kurang matang dapat mengandung sistiserkus termakan dari cacing pita, yang terdiri dari suatu kapsul yang mengandung skoleks. Bila sistiserkus termakan, getah lambung akan melarutkan dinding kapsul sehingga skoleks keluar dan melekatkan diri dengan alat penghisap dan kait, pada dinding usus. Skoleks kemudian membuat tunas-tunas (proglotid) pada ujung belakangnya. Tunas-tunas ini tetap terikat satu sama lain. Setelah dewasa proglotid mengembangkan alat kelamin. Proglotid yang paling tua akhirnya lepas dan keluar bersama kotoran. Namun, sebelum hal ini terjadi, rantai tersebut dapat mencapai panjang 6 meter dan mengandung lebih dari 1000 proglotid, dimana tiap proglotid merupakan individu yang dapat berdiri sendiri.
iii.
PARTENOGENESIS
Beberapa spesies invertebrata yang tingkatannya lebih tinggi
berkembang biak dengan cara partenogenesis. Partenogenesis merupakan telur
yang dihasilkan oleh hewan betina yang berkembang menjadi individu baru tanpa
dibuahi, contohnya serangga. Pada beberapa kasus, partenogenesis merupakan
satu-satunya cara yang dapat dilakukan hewan tertentu untuk berkembang biak.
Tetapi pada umumnya hewan tersebut melakukan partogenesis pada waktu
tertentu, seperti yang dilakukan oleh Aphid (kutu daun) melakukan
partenogenesis pada musim ketika banyak terdapat sumber makanan di
sekelilingnya.
Reproduksi secara partenogenesis lebih cepat daripada
reproduksi secara seksual, hal ini memungkinkan jenis tersebut untuk
memanfaatkan sumber makanan yang tersedia dengan cepat.
2.
Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual terjadi melalui
proses perkawinan antara hewan jantan dan hewan betina. Melalui proses ini
akan terjadi proses fertilisasi, yaitu proses
peleburan inti sel sperma dan inti sel telur. Proses fertilisasi ini
akan menghasilkan
zigot. Selanjutnya, zigot akan
berkembang menjadi embrio (calon anak) dan pada tahap selanjutnya embrio akan
berkembang menjadi individu baru.
Tahukah kamu bahwa proses
fertilisasi dapat terjadi melalui dua cara, yaitu fertilisasi internal dan
fertilisasi eksternal? Fertilisasi internal terjadi apabila proses peleburan antara inti sel telur dan
inti sel sperma terjadi di dalam tubuh hewan betina. Contoh hewan yang
melakukan fertilisasi secara internal antara lain: sapi, ayam, kura-kura,
buaya, dan lain-lain. Fertilisasi eksternal terjadi apabila proses peleburan antara sel telur dan sel
sperma terjadi di luar tubuh hewan betina. Fertilisasi dengan cara ini
biasanya terjadi pada hewan yang hidupnya di lingkungan perairan, misalnya
ikan. Agar lebih mengetahui cara reproduksi hewan di sekitar kamu, cobalah
lakukan aktivitas berikut.
Ayo, Kita Selesaikan
Tentukan bagaimana cara hewan bereproduksi
dan tuliskan jawabanmu pada kolom yang telah disediakan!
No. Newan No. Nama Hewan
No. Nama Hewan
|
Thursday, October 8, 2015
RPP IPA kelas 9. 5
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment